game of thrones

Game of Thrones: Perjuangan untuk Menjadi Raja atau Ratu

Diposting pada

Game of Thrones: Perjuangan untuk Menjadi Raja atau Ratu

Game of Thrones adalah serial televisi fantasi epik yang dibuat oleh David Benioff dan D. B. Weiss berdasarkan novel A Song of Ice and Fire karya George R. R. Martin. Serial ini mengambil tempat di dunia fiksi Seven Kingdoms of Westeros yang terdiri dari beberapa kelompok berkuasa yang saling bersaing untuk merebut takhta beserta kekuasaannya. Dalam dunia ini, perang, intrik, dan pengkhianatan menjadi hal yang sering terjadi. Setiap kelompok berkuasa ingin mengambil alih takhta untuk memimpin seluruh Seven Kingdoms.

Dalam memperebutkan takhta, banyak calon yang harus melalui perjuangan dan perang yang sangat berdarah-darah. Sebagai penggemar, kita sangat akrab dengan tiga kelompok berkuasa utama yaitu House Stark, House Targaryen, dan House Lannister. Ketiganya merupakan kelompok berkuasa yang sangat kuat dan mempunyai kekuatan yang berbeda-beda.

House Stark

House Stark merupakan kelompok berkuasa utama dari wilayah Winterfell di utara dan terdiri dari anggota keluarga Stark yang dikenal sebagai pelindung The North. Mereka adalah keturunan bangsawan dari First Men, pemilik tanah di utara. House Stark sering dianggap sebagai protagonist dari serial ini karena mereka adalah satu-satunya kelompok yang berjuang untuk kebenaran selama hampir seluruh musim pertama. Salah satu buktinya adalah ketika Ned Stark menolak menjalankan perintah dari Kings Landing untuk membunuh anak angkatnya, Daenerys Targaryen.

Namun, perjuangan untuk menjadi raja atau ratu tidaklah mudah bagi House Stark. Mereka menghadapi banyak konflik dan cobaan yang harus mereka lewati. Musim 1-6 memberikan banyak perjuangan bagi House Stark, khususnya pada karakter utama seri ini, Jon Snow, Sansa Stark, dan Arya Stark.

Jon Snow, anak haram Ned Stark, adalah karakter yang sangat kuat dan penting dalam cerita ini. Ia pernah bergabung dengan Night’s Watch, sebuah pasukan yang bertugas melindungi entire realm dari White Walkers yang merupakan makhluk dari Utara. Dia juga membentuk aliansi dengan Wildlings, orang-orang yang hidup di utara Great Wall dan dikenal sebagai pembunuh-bukan-warga.

Sansa Stark, anak sulung dari House Stark juga mengalami banyak konflik yang sangat besar. Di awal musim ini, dia sangat naif. Namun, dia kemudian belajar banyak dari pembelajaran keras yang dia lewati. Dia mengalami pengkhianatan dari Joffrey, anggota Lannister, dan akhirnya menikah dengan Ramsay Bolton. Namun, pada akhirnya dia berhasil kabur dan bekerja sama dengan Jon Snow untuk merebut Winterfell dari keturunan Bolton.

Arya Stark, anak perempuan dari House Stark, juga mengalami banyak konflik yang berbeda di seluruh acara ini. Dia sudah mengalami banyak kerugian seperti kehilangan ayahnya, saudaranya, dan banyak anggota keluarga lainnya. Namun, dia terus belajar menjadi pembunuh yang sangat handal dan membalas dendam pada orang-orang yang merugikan keluarganya.

House Targaryen

House Targaryen awalnya adalah kelompok berkuasa yang mempunyai kekuatan dan pengaruh yang sangat besar. Targaryen adalah bangsawan yang berasal dari sebuah kerajaan fiksi di Essos yang bernama Valyria. Mereka mempunyai naga dan mempunyai kekuasaan besar di Essos. Kemudian, Targaryen membawa kekuatannya ke Westeros dan berhasil mendominasi seluruh Seven Kingdoms.

Namun, setelah Robert Baratheon menggulingkan Targaryen dari takhtanya, keluarga Targaryen terpaksa pergi ke Essos. Dari sana, Daenerys Targaryen, salah satu anggota dari keluarga Targaryen, memulai perjuangannya untuk merebut kembali takhta dari keluarga Lannister.

Daenerys Targaryen memiliki karakter yang sangat kuat dan berani. Dia sangat dihormati oleh banyak orang di Essos karena kemampuannya membebaskan banyak orang-orang miskin dari perbudakan. Dalam perjuangannya, dia dibantu oleh berbagai macam tokoh seperti Jorah Mormont dan Tyrion Lannister.

Walaupun demikian, perjuangan Daenerys untuk kembali merebut takhta tidak mudah. Dia harus berjuang melawan kelompok berkuasa lainnya seperti House Stark dan House Lannister untuk merebut takhta yang dia percayai adalah milik keluarganya.

House Lannister

House Lannister adalah kelompok berkuasa yang paling bisa mendominasi di Westeros. Kelompok ini terdiri dari anggota keluarga Lannister yang hidup di wilayah Westerlands. House Lannister sangat terkenal dengan kekuatannya dan kemampuan mengendalikan uang.

Selama serial ini berlangsung, House Lannister menjadi fokus utama digambarkan sebagai antagonis karena mereka telah melakukan banyak kesalahan dalam memperebutkan takhta. Salah satu anggota keluarga yang menjadi sorotan adalah anak King Robert Baratheon, Joffrey Baratheon, yang selalu melakukan hal-hal yang sangat kejam kepada House Stark.

Namun, pada akhirnya House Lannister harus menghadapi beberapa musuh berbahaya seperti Daenerys Targaryen dan Night King yang menyerang seluruh Seven Kingdoms. Mereka pun mengalami banyak kerugian dalam merebut Winterfell dan menghadapi kemarahan Daenerys yang sangat kejam.

Kesimpulan

Game of Thrones menggambarkan bahwa perjuangan untuk menjadi raja atau ratu tidaklah mudah. Setiap kelompok berkuasa memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Mereka harus melewati banyak cobaan, konflik, dan perang berdarah-darah. Namun, perjuangan tersebut menunjukkan nilai-nilai penting seperti keberanian, kebijaksanaan, persahabatan, dan integritas.

Bagi penggemar, penampilan Game of Thrones menawarkan lebih dari sekedar hiburan visual. Kita dapat belajar dari karakter yang tidak hanya kompleks, tetapi juga mempunyai nilai yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Kita dapat memetik pelajaran dari perjuangan, konflik dan pengalaman dari kelompok berkuasa untuk menjadi raja atau ratu di Seven Kingdoms.

#Game #Thrones #Perjuangan #untuk #Menjadi #Raja #atau #Ratu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *